Kamis, 06 Mei 2010

PRIBADI DINAMIS




Psikologi Humanistik, salah satu mazhab dalam Psikologi berpandangan bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi-potensi yang baik minimal lebih banyak baiknya daripada buruknya. Aliran ini mengemukakan suatu teori yang memusatkan perhatian pada kualitas insani, yakni sifat-sifat dan kemampuan khusus manusia yang terpatri pada eksistensi manusia seperti antara lain; kemampuan imajinasi, analisis, kreativitas, kebebasan berkehendak, tanggung jawab, aktualisasi diri dan lain-lain.

Victor Frankl, salah satu pakar aliran ini memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan dirinya sendiri. Logoterapi, aliran dalam Psikologi Humanistik merumuskan ajaran sebagai berikut;

Kehidupan—baik dalam kondisi normal dan menyenangkan maupun dalam penderitaan senantiasa mengandung hal-hal bermakna di dalamnya. Dan setiap orang memiliki motivasi utama dalam hidupnya yaitu keinginan agar hidupnya bermakna dan bahagia. Dalam hal ini setiap manusia (normal) memiliki kemampuan dan kebebasan untuk menemukan dan mengembangkan arti hidupnya melalui apa yang dikerjakan, dihayati, dan sikap tepat atas penderitaan yang tak dapat dielakkan lagi.

Pribadi Dinamis adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang mampu meraih hidup bermakna dan mengatasi secara efektif berbagai kendala dan hambatan pribadi. Hal ini diperoleh dengan jalan menyadari dan memahami serta merealisasikan berbagai potensi dan sumber daya keruhanian yang dimiliki setiap orang yang sejauh ini mungkin terhambat dan terabaikan.

Pribadi Dinamis memiliki pengetahuan akan karakteristik eksistensi manusia sedikitnya 3 (tiga) hal sebagai berikut:

a. The freedom of will (kebebasan berkehendak)
b. The will to meaning (kehendak untuk hidup bermakna)
c. The meaning of life (makna hidup)

Ketiga nilai filosofis tersebut di atas hendaknya berlandaskan tanggung jawab dan keruhanian (responsibility and spirituality).

a. The freedom of will (kebebasan berkehendak)
Manusia secara fitri sebenarnya memiliki kebebasan yang luas sekalipun sifatnya tidak tak-terbatas karena harus diikuti dengan tanggung jawab (responsibility) dan keruhanian (spirituality).

b. The will to meaning (kehendak untuk hidup bermakna)
Manusia mempunyai banyak sekali keinginan. Tetapi hendaknya keinginan yang paling kuat adalah keinginan untuk meraih hidup bermakna. Keinginan inilah yang mendorong manusia untuk terus berkarya sepanjang hidupnya. Hasrat untuk hidup bermakna adalah motivasi utama yang dimiliki pribadi dinamis menjadi pribadi yang berharga, memiliki tujuan hidup yang jelas dan sarat dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna pula.

c. The meaning of life (makna hidup)
Makna hidup adalah hal-hal khusus yang di rasakan penting dan diyakini sebagai sesuatu yang benar serta layak dijadikan sebagai tujuan hidup yang harus di raih.

Karakteristik dan fungsi dari makna hidup;
Sifatnya unik, temporer dan personal, spesifik dan konkrit, dapat ditemukan dalam kehidupan dan pengalaman sehari-hari. Fungsinya sebagai pedoman terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Dengan berbekal pengetahuan akan karakteristik eksistensi manusia tersebut di atas, maka dia (pribadi dinamis) terdorong termotivasi terus untuk melakukan “aktualisasi diri”, yaitu suatu tahap tertinggi dari tahap kebutuhan-kebutuhan manusia yang inherent (hirarki kebutuhan Abraham Maslow). Oleh karena itu, aktualisasi diri dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan ketiga nilai eksistensi manusia tersebut di atas. Buah mewujudkan ketiga nilai eksistensi manusia tersebut adalah self esteem.



By: Rani A. Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar